ESTER
Dalam kimia, ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui
penggantian satu atau lebih atom hidrogen pada gugushidroksil dengan suatu gugus organik (biasa dilambangkan dengan R').
Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion H+.
Gugus Fungsional Ester
(R–COOR’) – Ester adalah senyawa
yang dapat dianggap turunan dari asam karboksilat dengan mengganti ion hidrogen
pada gugus hidroksil oleh radikal hidrokarbon. Beberapa contoh ester
ditunjukkan berikut ini.
Berdasarkan contoh
tersebut, dapat disimpulkan bahwa rumus umum ester adalah
Gugus –OH dari gugus
karboksil diganti oleh gugus –OR’. Dalam ester, R dan R’ dapat sama atau
berbeda.
A.Tata Nama Ester
_
Nama suatu ester terdiri dari dua kata. Kata pertama ialah
nama gugus alkil yang terikat pada oksigen ester. Kata kedua berasal dari nama
asam karboksilatnya dengan membuang kata asam.
Penamaan diawali dengan
penetapan rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengikat gugus karboksilat,
dimana atom C pengikat gugus karboksilat juga mengikat atom oksigen.
Selanjutnya memberikan nomor pada rantai alkil, dimulai dari C yang mengikat
gugus karboksil. Penamaan diakhiri dengan menyebutkan nomor dan nama cabang
pada rantai alkil diikuti dengan nama rantai alkil dan diakhiri dengan nama
rantai utamanya dengan menghilangkan kata ‘asam’ dari nama alkanoat (posisi
gugus fungsi tidak perlu diberi nomor). Penamaan senyawa ester ditunjukan pada
gambar tersebut.
Penataan nama ester
dimulai dengan menyebutkan gugus alkil diikuti gugus asam karboksilat yang
menyusun ester dengan menghilangkan kata –asam. Contoh penataan nama ester
ditunjukkan berikut ini.
Dari asam format
(HCOOH):
·
HCOO–CH3
Metil format
·
HCOO–CH2CH2CH3
n–propil format
Dari asam asetat (CH3COOH):
·
CH3COO–CH3
Metil asetat
·
CH3COO–CH2CH3
Etil asetat
·
CH3COO–CH2CH2CH3
n–propil asetat
_
Contoh
Penamaan Ester
B. Isomer Ester
Ester memiliki isomer
struktural dan isomer fungsional dengan asam karboksilat. Contoh isomer
struktur dan isomer fungsional ester untuk rumus molekul C4H8O2
adalah sebagai berikut.
a. Isomer
struktur:
b. Isomer
fungsional:
Keenam rumus struktur di
atas memiliki rumus molekul sama, yaitu C4H8O2,
tetapi berbeda baik dari aspek struktur maupun fungsionalnya. Jadi, ester dan
asam karboksilat berisomer fungsional satu dengan lainnya.
C. Pembuatan Ester (Esterifikasi)
Berbagai metode
pembuatan ester telah dikembangkan. Salah satu metode umum yang digunakan
adalah reaksi alkohol dengan asam karboksilat. Pada reaksi ini, asam sulfat
ditambahkan sebagai pendehidrasi (katalis).
Pembuatan ester di
laboratorium
Reaksi keseluruhannya
adalah
Pada sintesis ester,
asam asetat melepaskan gugus –OH dan alkohol melepaskan gugus H yang
dikeluarkan sebagai H2O. Reaksi tersebut adalah reaksi
kesetimbangan. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil yang banyak, dilakukan
dengan salah satu pereaksi berlebih, atau dapat juga dilakukan mengeluarkan
ester yang terbentuk agar kesetimbangan bergeser ke arah produk. Untuk
memproduksi ester dalam jumlah banyak, metode tersebut kurang efisien dan tidak
praktis sebab tetapan kesetimbangan untuk reaksi ini relatif kecil (Kc=3).
Oleh karena tetapan kesetimbangan kecil, produk yang dihasilkan pun sedikit. Di
industri, ester disintesis dalam dua tahap. Pertama, asam karboksilat
diklorinasi menggunakan tionil klorida menjadi asil klorida. Selanjutnya, asil
klorida direaksikan dengan alkohol menjadi ester. Persamaan reaksi yang terjadi
adalah
Basa menyerap HCl yang
dihasilkan dari reaksi. Hal ini mendorong reaksi ke arah produk hingga
sempurna.
D. Sifat dan Kegunaan Ester
Ester dapat dihidrolisis
dengan menggunakan asam atau basa. Hidrolisis ester disebut juga reaksi
penyabunan. Hidrolisis ester tiada lain adalah mengubah ester menjadi alkohol
dan garam yang berasal dari turunannya. Misalnya, hidrolisis etil asetat.
Proses hidrolisis berlangsung sempurna jika dididihkan dengan pelarut basa,
seperti NaOH. Reaksi penyabunan bukan merupakan reaksi kesetimbangan
sebagaimana pada esterifikasi sebab pada akhir reaksi, ion alkoksida mengikat
proton dari asam karboksilat dan terbentuk alkohol yang tidak membentuk
kesetimbangan.
C2H5COOC2H5
+ H2O⎯H2SO4→ C2H5COOH + C2H5OH
C2H5COOC2H5
+ NaOH ⎯⎯→C2H5COONa
+ C2H5OH
Ester asam karboksilat
dengan massa molekul relatif rendah umumnya tidak berwarna, berwujud cair,
mudah menguap, dan memiliki bau yang sedap. Ester-ester ini umumnya memiliki
rasa buah. Ester-ester ini banyak ditemukan dalam buah-buahan atau bunga.
Beberapa ester minyak dan makanan ditunjukkan berikut ini.
Ester banyak digunakan
sebagai esens buatan yang berbau buah-buahan Misalnya, etil asetat (rasa
pisang), amil asetat (rasa nanas), oktil asetat (rasa jeruk orange), dan etil
butirat (rasa stroberi).
a.Kegunaan ester
Terdapat beberapa ester
penting yang diturunkan dari asam anorganik. Misalnya, nitrogliserin, yakni
suatu ester yang diperoleh melalui reaksi asam nitrat dengan gliserol dalam
asam sulfat pekat.
Nitrogliserin merupakan
cairan seperti minyak dan mudah meledak.Jika disisipkan ke dalam absorben
tertentu, disebut dinamit.
Ester merupakan suatu
kelompok senyawa yang umumnya berbau harum. Oleh sebab itu ester banyak
digunakan sebagai esense, yaitu zat aditif yang memberikan rasa segar
buah-buahan. Esense sering ditambahkan pada sirup, puding atau makanan/minuman
yang lain.
Ester adalah nama dari
gugus fungsi -COO- yang terdapat pada golongan senyawa alkil alkanoat. Rumus
umum ester adalah RCOOR atau CnH2nO2. Ester
adalah turunan dari asam karboksilat atau asam alkanoat, RCOOH. Sebab itu kedua
golongan senyawa ini memiliki rumus molekul yang sama, sehingga keduanya adalah
pasangan isomer fungsi, yaitu isomer yang memiliki rumus molekul sama, CnH2nO2
namun rumus strukturnya berbeda karena adanya perbedaan gugus fungsi.
Ester dapat dibuat
melalui reaksi esterifikasi, yaitu reaksi pembentukan ester dari asam alkanoat
dan alkanol. Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan, jadi memerlukan katalis
untuk mempercepat tercapainya keadaan setimbang. Katalis yang digunakan adalam
asam sulfat. Contoh, asam asetat (asam etanoat) dengan alkohol (etanol)
membentuk etil etanoat atau etil asetat.
CH3COOH + CH3CH2OH
↔ CH3COOCH2CH3 + H2O
Tatanama
Nama senyawa golongan
ester adalah alkil alkanoat. Alkil (R) berasal dari alkanol. Alkanoat berasal
dari asam alkanoat. Contoh:
HCOOCH3,
metil metanoat atau metil formiat (format).
CH3COOCH3,
metil etanoat atau metil asetat.
CH3CH2COOCH2CH3,
etil propanoat atau etil propionat.
Ester atau alkil alkanoat, adalah senyawa turunan alkana dengan gugus
fungsi -COO- dan rumus umum CnH2nO2. Ester
merupakan salah satu senyawa yang istimewa karena dapat ditemukan baik di
buah-buahan, lilin, dan lemak. Ester juga memiliki bau yang harum sehingga
banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang. Ester diberi nama alkil
alkanoat, dimana alkil adalah gugus karbon yang terikat pada atom O (gugus R’)
dan alkanoat adalah gugus R-COO-.
Adapun rumusan penentuan tata nama ester didasarkan pada beberapa hal:
- Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus alkanoat.
- Penomoran dimulai dari atom C pertama yang terikat pada atom O.
Rumus penentuan tata nama senyawa ester secara umum adalah:
(no.cabang) (nama cabang) (nama rantai induk)
Contoh:
CH3-CH2-COO-CH2-CH3: etil
propanoat
CH3-CH2-CH2-CH2-COO-CH3:
metil pentanoat
CH3-CH2-COO-CH2-CH(CH3)-CH3:
2-metil propil propanoat
Ester memiliki beberapa sifat, yaitu:
b.sifat Ester
1.Sifat Fisika
- Lebih polar dari eter tapi kurang polar dibandingkan alkohol
- Semakin panjang rantainya, ester semakin tidak larut dalam air
- Dalam ikatan hidrogen, ester berperan sebagai akseptor hidrogen, tapi tidak dapat berperan sebagai donor hidrogen
- Lebih volatil dibandingkan asam karboksilat dengan berat molekuler yang sama
2. Sifat Kimia
- Dapat mengalami hidrolisis
- Dapat mengalami reaksi penyabunan
E. Reaksi-reaksi ester:
1. Hidrolisis
Ester terhidrolisis dalam suasana asam membentuk alkohol dan asam
karboksilat. Reaksi hidrolisis ini merupakan kebalikan dari reaksi esterifikasi
/ pembentukan ester. Adapun reaksinya dapat ditulis sebagai:
CH3-COO-C2H5 + H2O → CH3COOH
+ C2H5OH
2. Saponifikasi / penyabunan
Ester, khususnya ester lemak dan minyak, dapat bereaksi dengan basa kuat
seperti NaOH atau KOH menghasilkan sabun. Reaksi ini disebut saponifikasi atau
penyabunan. Hasil samping reaksi ini adalah gliserol.
Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusun, ester dapat dikelompokkan
dalam 3 golongan, yaitu ester buah-buahan, lilin, serta lemak dan minyak.
Berikut adalah ketiga golongan tersebut:
a. Ester buah-buahan
Ester dari asam karboksilat suku rendah dengan alkohol suku rendah akan
membentuk ester dengan 10 atau kurang atom C. Ester ini pada suhu kamar akan
berbentuk zat cair yang mudah menguap dan memiliki aroma khas yang harum.
Karena banyak ditemukan di buah-buahan atau bunga, ester jenis ini disebut
sebagai ester buah-buahan. Contohnya adalah:
· Etil format beraroma rum
· Isopentil asetat
beraroma pisang
· Etil butirat beraroma
nanas
· Metil salisilat beraroma
sarsaparila
· Propil asetat beraroma
pir
· n-Oktil asetat beraroma
jeruk manis
· Metil butirat beraroma
apel
b. Lilin
Lilin atau wax adalah ester dari asam karboksilat berantai
panjang dengan alkohol berantai panjang juga. Beberapa jenis lilin tersebut contohnya:
· Lilin lebah dari sarang
lebah memiliki rumus C22,25H47,51COOC32,34H65,69
· Spermacet dari rongga
kepala ikan paus memiliki rumus C15H31COOC16H33
· Carnacauba dari daun
palem Brazil memiliki rumus C25,27H51,55COOC30,32H61,65
Namun perlu diperhatikan bahwa lilin yang dimaksud di sini bukan lilin yang
sering dipakai ketika mati lampu ya, karena lilin tersebut termasuk golongan
hidrokarbon parafin, bukan ester.
c. Lemak dan minyak
Lemak merupakan ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku
tinggi. Lemak merupakan salah satu golongan ester yang paling banyak terdapat
di alam. Adapun contoh lemak adalah lemak sapi, sedangkan contoh minyak adalah
minyak jagung dan minyak kelapa. Apa yang membedakan lemak dan minyak? Lemak
pada suhu kamar memiliki bentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair, serta
lemak bersumber dari hewan sedangkan minyak bersumber dari tumbuhan.
F. Senyawa-senyawa ester
Banyak ester memiliki bau seperti bau buah-buahan, sehingga banyak
senyawanya dijadikan perasa dan aroma buatan.
Nama ester
|
Struktur
|
Bau atau terdapat di
|
Fruity
|
||
Metil butirat (metil butanoat)
|
||
Methyl pentanoat (metil valerat)
|
||
Amil asetat (pentil asetat)
|
||
Pentil butirat (amil butirat)
|
||
Pentil heksanoat (amil kaproat)
|
||
Pentil pentanoat (amil valerat)
|
||
Nama kelompok :
Husain Kaisa Rafih
Dewi Pergiwatiningtyas
Sisilia Peni Ledo
Nuraini
Iron oxide zinc oxide - Titanium Easy Reset - Titanium
BalasHapusIron oxide zinc titanium earrings oxide - Titanium Easy Reset. A titanium max trimmer copper-based microtouch titanium material that is ideal for building homes. Iron oxide zinc oxide zinc oxide. titanium curling wand Copper 2014 ford focus titanium hatchback oxide